maukah kau menjadi istriku…?

jingga merah di belakang punggung, tak membuat takut walau hitam pasti akan menelan.
debur ombak beriak berjalan, seiring timbul tenggelam mentari
selayak pandang sungguh luas, tak sampai sudut mata menggapai tepi samudera
langit tak runtuh menangisi bumi, awan tipis mengelana perlahan

harum aroma mengusik indraku, memaksaku untuk melihat
ada seseorang disebalah kanan, yang lembut berusaha mengambil alih semua
teguh berusaha bertahan tapi runtuh oleh merdu sapa
ya… aku menyerah biarlah seseorang di sebelah kanan mengalahkanku

lempar sambut kata antar kami, bertebaran di tiap sudut dimensi dunia
takkan peduli tentang semua, biarlah dan tetap tak perduli
berusaha saling memahami walau harus mencuri dari kata
benturan dinding hati, kejam tinggalkan gelisah

mencoba pergi ke langit, mencari rahasia berita
tak dapat apa yang ku cari, semakin gila mengelisah
tak kuasa dari semua, diri mengais dari sisa sisa yang ada
dan bangkit bertanya ‘maukah kau menjadi istriku…?’
dan sayup terjawab ‘Insyaallah mas…’

1 thoughts on “maukah kau menjadi istriku…?

Tinggalkan komentar